1.
Fase-fase respons jaringan terhadap luka adalah :
a.
Fase Inflamasi
Respon vascular dan
selular terjadi ketika jaringan terpotong atau mengalami cedera. Vasokontriksi
pembuluh darah terjadi dan bekuan fibrinoplatelet terbentuk dalam upaya
untuk mengontrol pendarahan.Reaksi ini berlangsung dari 5 sampai 10 menit dan
diikuti oleh vasodilatasi venula. Mikrosirkulasi kehilangan kemampuan
vasokontriksinya karena norepinefrin dirusak oleh enzim intraseluler juga
histamine dilepaskan yang meningkatkan permeabilitas kapiler.
Ketika mikrosirkulasi
mengalami kerusakan, elemen darah seperti antibody, plasma protein, elektrolit,
komplemen, dan air menembus spasium vascular selama 2-3 hari yang menyebabkan edema,
teraba hangat, kemerahan, dan nyeri.
Netrofil adalah leukosit
pertama yang bergerak kedalam jaringan yang rusak. Monosit yang berubah menjadi
makrofag menelan debris dan memindahkan area tersebut. Antigen-antibody juga
timbul. Sel-sel basal pada pinggir luka mengalami mitosis dan menghasilkan
sel-sel anak yang bermigrasi.
Dengan aktifitas ini,
enzim proteolitik disekresikan dan menghancurkan bagian dasar bekuan darah.
Celah antara kedua sisi luka secara progresif terisi dan sisinya pada akhirnya
saling bertemu dalam 24 jam sampai 48 jam.
b.
Fase Proliferasi
Fibroblas memperbanyak
diri dan membentuk jaring-jaring untuk sel-sel yang bermigrasi. Sel-sel epitel
membentuk kuncup pada pinggir luka. Kuncup ini berkembang menjadi kapiler yang
merupakan sumber nutrisi bagi jaringan granulasi yang baru.
Kolagen adalah komponen utama dari jaringan ikat yang digantikan. Fibroblas melakukan sintesis kolagen dan mukopolisakarida. Dalam periode 2 sampai 4 minggu, rantai asam amino membentuk serat-serat dengan panjang dan diameter yang meningkat, serat-serat ini menjadi kumpulan bundel dengan pola yang tersusun baik. Sintesis kolagen menyebabkan kapiler menurun jumlahnya. Setelah itu, sintesis kolagen menurun dalam upaya untuk menyeimbangkan jumlah kolagen yang rusak.
Kolagen adalah komponen utama dari jaringan ikat yang digantikan. Fibroblas melakukan sintesis kolagen dan mukopolisakarida. Dalam periode 2 sampai 4 minggu, rantai asam amino membentuk serat-serat dengan panjang dan diameter yang meningkat, serat-serat ini menjadi kumpulan bundel dengan pola yang tersusun baik. Sintesis kolagen menyebabkan kapiler menurun jumlahnya. Setelah itu, sintesis kolagen menurun dalam upaya untuk menyeimbangkan jumlah kolagen yang rusak.
Setelah 2 minggu, luka
hanya memiliki 3% sampai 5% dari kekuatan kulit aslinya. Sampai akhir bulan,
hanya 35% sampai 59% kekuatan luka tercapai. Tidak akan lebih dari 70% sampai
80% kekuatan dicapai kembali.
c.
Fase Maturasi
Sekitar 3 minggu
setelah cedera, fibroblast mulai meninggalkan luka. Jaringan parut tampak
besar, sampai fibrin kolagen menyusun kedalam posisi yang lebih padat. Maturasi
jaringan seperti ini terus berlanjut dan mencapai kekuatan maksimum 10 atau 12
minggu tetapi tidak pernah mencapai kekuatan asalnya dari jaringan sebelum
luka.
2.
Menurut Potter
& Perry (2006:1860), factor-faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan
luka yaitu :
a.
Usia
b.
Status nutrisi,
Banyak vitamin terutama vitamin C membantu dalam metabolisme yang
terlibat dalam penyembuhanluka.
c.
Status imunologi
d.
Penyakit
metabolic;diabetes
e.
Pemakaian obat-obat steroid yang dapat menekan
respon inflamasi dan meningkatkan resiko inflamasi
f.
Kebersihan
g.
Istirahat dan
posisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar