Jumat, 12 Agustus 2016

CACINGAN


Mungkin banyak yang penasaran sebenarnya apa saja sih gejala dan ciri-ciri cacingan baik pada anak maupun orang dewasa. Maka tak heran, sering kali saya jumpai orang tua yang khawatir ketika anak tak mau makan, badannya kurus, lemah dan lesu lalu dicurigai jangan-jangan anaknya mengalami penyakit cacingan. 

Memang kita tidak boleh menganggap remeh penyakit yang satu ini, karena jika dibiarkan bisa menurunkan tingkat kesehatan anak dan bahkan orang dewasa sekalipun. Oleh karena itu mari kita sama-sama mengenal ciri-ciri dan gejala cacingan.

Penyakit Cacingan pada manusia sering dimanifestasikan oleh parasit cacing yang hidup di usus besar dan usus halus. Cacing-caing ini bisa bertahan hidup karena mendapat nutrisi dari menyerap darah di dinding usus dan sari makanan yang kita makan. Cacing yang menyerang manusia setidaknya ada empat macam (yang populer) antara lain: cacing kremi, cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang. 

Hal ini penting untuk dibedakan karena masing-masing cacing memiliki ciri atau gejala yang khas atau berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, artikel ini akan berfokus pada gejala cacingan dari empat jenis cacing di atas. 

Cacing Kremi
Cacing ini banyak di alami oleh anak-anak di Indonesia. Cacing ini berukuran kecil dengan panjang sekitar ¼ untuk ½ inci. Cacing kremi menginfeksi usus, namun sering juga orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Ketika malam hari, cacing betina bergerak menuju liang anus (dubur) karena ingin bertelur. Aktifitas cacing inilah yang memberikan gejala khas cacingan Kremi yaitu anak tidak bisa tidur karena anusnya gatal. 

Infeksi cacing kremi sangat menular dan menyebar dengan sangat mudah karena kurangnya kebersihan tangan pada anak-anak. Pasalnya ketika anak menggaruk anusnya kemudian bersentuhan tangan dengan kawannya, lalu tangan tersebut digunakan untuk makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka kawannya tadi bisa tertular.
Secara lebih lengkap berikut ciri anak cacingan cacing kremi:
  • Nyeri perut
  • Mual
  • Gatal yang intens pada pembukaan dubur atau vagina
  • Tidak bisa tidur karena gatal

Cacing Gelang
Berbeda dengan cacing kremi, Cacing gelang termasuk berukuran besar mendekati ukuran cacing tanah pada umumnya. Dikenal dengan nama Ascaris. Cacing ini hidup menginfeksi usus kecil maupun usus besar. Hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia. Namun sayangnya, biasanya tidak menunjukkan gejala yang khas, seseorang bisa tahu karena melihat adanya cacing pada tinja atau feses yang keluar. 

ciri cacingan pada anak
Gejala cacingan cacing gelang antara lain:
  • Nyeri perut samar
  • Mual Muntah
  • Diare atau tinja berdarah
  • Batuk kering Berat badan turun
  • Terdapat cacing pada muntahan atau tinja
  • Jika jumlahnya banyak dapat menyumbat (obstruksi) usus
Gejala di atas dapat muncul pada 4 sampai 16 Hari setelah menelan larva cacing gelang dan bisa menjadi sangat serius jika infeksi tersebut berasal dari telur yang banyak.

Cacing Pita
Cacing pita bisa menyerang manusia karena tertelan melalui air dan makan makanan yang terkontaminasi dengan larva dan telur cacing pita. Jika telur cacing pita tertelan, mereka cenderung untuk menjauh dari daerah usus dan berkembang menjadi kista pada organ dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini dikenal sebagai infeksi cacing pita invasif. Namun jika yang tertelan berupa larva cacing pita maka akan tumbuh menjadi cacing pita dewasa dalam usus.

Gejala dan ciri-ciri cacingan cacing pita
Gejala-gejala infeksi cacing pita tergantung pada jenis infeksi, apakah pada usus atau pada organ tubuh (invasif). Berikut gejala cacing pita sesuai dengan lokasinya:

Cacing pita pada usus:
  • Nyeri perut
  • Mual
  • Diare
  • Malabsorpsi nutrisi dari makanan
  • Berat Badan menurun
  • Kelemahan dan Kelelahan

Cacing pita Invasif :
  • Gejala Neurologis / Kejang
  • Demam Massa atau Benjolan / Kista
  • Reaksi alergi terhadap Larva cacing pita

Cacing Tambang
Gejala penyakit cacing tambang ini awal mulanya tidak spesifik seperti mual, muntah, malas makan, sakit perut dan badan kurus. Cacing akan menggigit dinding usus halus untuk menghisap darah manusia dan sebagian darah keluar ke lumen usus sehingga menyebabkan BAB berdarah.

Gejala lain cacingan tmbang, antara lain:
  • Anemia
  • Nyeri diperut bagian atas
  • Demam disertai batuk dengan bunyi nafas mengi karena larva cacing di paru-paru
  • Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.

Cacing ini juga menyebabkan Cutaneous larva migrans atau creeping eruption, yaitu ada migrasi larva di kulit (cutan:lapisan kulit). Ditandai dengan timbul kelainan pada kulit berupa erupsi peradangan berbentuk lurus atau berliku-liku yang menonjol di atas permukaan kulit

Rabu, 10 Agustus 2016

PANU

Panu adalah suatu penyakit infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecil pada kulit. Warna bercak tersebut bisa lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Pada sebagian kasus, warna panu bahkan ada juga yang merah muda atau merah. Nama lain dari panu adalah tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini tidak menular.

Jika kita terkena panu, bercak-bercak di kulit bisa bertambah atau melebar seiring waktu. Selain menyebabkan kulit tampak berubah warna, panu juga dapat menyebabkan kulit penderita terasa gatal dan kasar (bersisik).

Bagian tubuh yang paling sering terkena panu adalah punggung, lengan atas, perut, dada, dan leher. Panu memang tidak berbahaya, namun  panu bisa mengganggu penampilan dan menyebabkan ketidaknyamanan akibat gejala gatal-gatalnya. Anda bisa mengobati panu dengan menggunakan obat-obatan antijamur yang dijual bebas di apotek tanpa resep dokter. Namun jika pengobatan yang Anda lakukan sendiri di rumah tetap tidak membuahkan hasil atau panu malah makin menyebar ke seluruh tubuh, maka periksakan diri ke dokter. Selain itu, Anda juga disarankan menemui dokter jika pernah terkena panu dan panu tersebut kambuh lagi.

Malassezia merupakan sejenis jamur yang menyebabkan terbentuknya panu. Pada dasarnya, jamur ini tidak berbahaya dan umum ditemukan pada kulit manusia, terutama pada orang-orang yang berusia dewasa. Menurut dugaan, jamur ini mulai menimbulkan bercak-bercak putih di kulit saat perkembangbiakannya tidak terkendali.

Tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan perkembangan jamur Malassezia menjadi tidak terkendali pada sebagian orang dan tidak pada sebagian lainnya.Tingkat kebersihan seseorang diperkirakan tidak berhubungan dengan munculnya kondisi ini. Namun para ahli menduga ada beberapa faktor pada diri seseorang yang bisa memicu kemunculan penyakit ini, di antaranya:
  • Memiliki jenis kulit berminyak
  • Tinggal di daerah lembap yang bersuhu hangat
  • Berusia remaja atau awal 20-an
  • Sering mengeluarkan keringat berlebihan
  • Memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah
  • Mengalami perubahan hormon

Pengobatan Panu
Di Indonesia, krim atau salep antijamur merupakan obat panu yang paling umum digunakan. Terapi antijamur bertujuan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Meskipun terapi berhasil mengobati infeksi jamur, bercak-bercak panu mungkin akan tetap ada dan baru hilang setelah beberapa bulan.

Krim antijamur banyak tersedia di apotik dan supermarket. Krim yang dijual bebas tersebut biasanya mengandung bahan-bahan tertentu, seperti selenium sulfida, clotrimazole, dan miconazole. Sebagai upaya meningkatkan efektivitas dalam mengobati dan mencegah kembalinya panu, penderita yang memilih pengobatan ini perlu mengikuti cara pemakaian sesuai dosis yang benar. Krim antijamur biasanya dioleskan 1-2 kali sehari selama beberapa minggu. Efek samping yang paling umum dari penggunaan krim antijamur adalah rasa panas dan perih pada area kulit yang dioleskan. Terapi dengan krim antijamur ini cocok pada penderita dengan bercak panu yang masih kecil.

Selain dengan krim antijamur, alternatif kedua dari pengobatan panu adalah dengan menggunakan sampo antijamur. Sampo antijamur yang menggunakan bahan-bahan selenium sulfida dan ketoconazole umumnya tersedia di apotek dan dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.

Jika Anda memilih sampo antijamur sebagai cara pengobatan panu, bacalah aturan pakai serta potensi efek sampingnya sebelum memulai pemakaian. Ada sebagian orang yang mengalami iritasi pada kulit atau perih ketika memakai sampo antijamur. Hal ini dapat ditangani dengan mengencerkan sampo dengan air sebelum digunakan.

Mengobati panu dengan tablet antijamur
Jika sampo dan krim antijamur terbukti tidak efektif, Anda bisa mencoba tablet antijamur. Tablet ini juga baik digunakan untuk mengatasi kasus panu yang penyebarannya lebih luas. Penderita disarankan untuk membaca aturan pemakaian tablet antijamur terlebih dahulu agar pembasmian jamur panu bisa menjadi lebih efektif. Biasanya, obat ini dikonsumsi sekali sehari selama seminggu hingga sebulan.

Beberapa efek samping yang mungkin dirasakan setelah mengonsumsi tablet antijamur adalah mual, sakit perut dan ruam pada kulit. Konsultasikan kepada dokter jika panu tidak kunjung sembuh atau Anda tidak dapat menoleransi efek samping dari tablet antijamur.

Mencegah kambuhnya panu
Perlu diingat bahwa meskipun panu sudah pernah diobati dan sembuh, kondisi tersebut bisa kambuh. Maka bagi kita yang pernah mengalami panu, disarankan untuk tetap menggunakan sampo antijamur. Meski begitu, frekuensi penggunaan sampo antijamur untuk tujuan pencegahan akan berbeda dengan tujuan pengobatan. Untuk pencegahan, biasanya hanya disarankan menggunakannya 2-4 minggu sekali. Sampo antijamur merupakan jenis obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Jadi jika habis, kita bisa langsung membelinya ke apotik.

Bagi mereka yang menderita panu tingkat parah dan membutuhkan penanganan dengan tablet antijamur, dokter akan menyarankan mereka untuk tetap mengonsumsi tablet tersebut setelah sembuh nanti sebagai bentuk pencegahan. Biasanya hanya selama beberapa kali saja dalam sebulan.

Senin, 08 Agustus 2016

KUTU AIR


Kutu air adalah infeksi menular dan dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, kulit pecah-pecah, mengelupas, atau nyeri pada kaki. Mengetahui penyebab kutu air, serta cara mengobati kutu air akan sangat membantu mengatasi masalah ini.
Kutu air adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, maka dari itu disebut juga “tinea pedis“. Kuman jamur memang lazim hidup di kulit kita dan biasanya itu tidak menyebabkan masalah. Akan tetapi terkadang, jamur ini menyerang kulit dan menyebabkan infeksi.
Beberapa faktor yang menyebabkan jamur berkembang biak berlebih dan akhirnya menginfeksi kulit, yaitu karena jamur ini suka dengan lingkungan (kulit) yang lembab, hangat, dan pengap, maka dari itu kutu air sering kita jumpai pada sela-sela jari kaki. Infeksi jamur yang menyebabkan kutu air dapat menyerang siapa saja yang sering berjalan tanpa alas kaki di lantai yang basah atau lembab misalnya kamar mandi, ruang ganti atau di kolam renang.

Gejala Kutu Air
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab kutu air, mari kita berkenalan terlebih dahulu seperti apa tanda-tanda dan gejala bahwa seseorang terkena kutu air.

Tanda dan gejala kutu adalah sebagai berikut:
1.      Kulit kaki atau telapak kaki retak, mengelupas sering terdapat pada sela-sela antar jari kaki atau lipatan jari kaki.
2.      Kulit tampak kemerahan dan gatal
3.      Jika sudah demikian biasanya akan terasa perih, nyeri, terutama ketika kena air
4.      Lepuh pada kaki bisa berkerak atau menjadi borok
5.      Kuku menjadi tebal dan mungkin berubah warna

Kutu air juga dapat menyebar ke telapak kaki, pangkal paha, ketiak atau tangan terutama jika Anda menggaruk daerah yang terinfeksi dan kemudian menyentuh tempat lain.

Penyebab Kutu Air
Jamur penyebab kutu air adalah jenis yang sama dengan jamur yang menyebabkan penyakit kurap. Seseorang akan lebih mungkin terserang kutu air jika memakai kaus kaki yang basah atau bekerja dalam kondisi basah dan lembab. Risiko akan meningkat jika berkeringat banyak, memakai sepatu plastik berlapis, atau mengalami cedera kuku atau kulit. Baca Juga: Tangan dan Kaki Sering Berkeringat
Jika seseorang yang sudah memiliki kutu air berjalan di lantai tanpa alas kaki, maka orang lain juga dapat terinfeksi dengan berjalan tanpa alas kaki di lantai yang terkontaminasi. Demikian pula apabila menggunakan kaus kaki, sepatu, handuk, atau sprei yang ia gunakan.

Cara Mengobati Kutu Air
Jika gejala kutu air masih ringan, maka obat kutu air yang banyak dijual di toko obat atau apotek yang bisa didapatkan tanpa resep dokter sudah cukup ampuh mengatasi kutu air.

Obat Kutu Air : Anti Jamur
Antijamur atau antifungsi akan membunuh jamur sehingga dapat menghilangkan kutu air. Beberapa obat antijamur yang dapat digunakan antara lain: clotrimazole, terbinafine, miconazole, ketoconazole, dan sulconazole. Tersedia dalam berbagai merek dan bentuk sediaan seperti krim atau salep, bubuk, cairan, dan tablet (harus dengan resep dokter). Baca juga: Obat Jamur (panu) Paling Ampuh

Apapun obat kutu air salep yang Anda pilih, cara penggunaannya hampir sama:
1.      Pertama bersih dan keringkan daerah yang terkena dan menerapkan salep obat antijamur langsung ke kulit yang terkena kutu air. Selain itu juga harus mencakup sekitar 3 cm kulit normal di sekitarnya. Ingatlah untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan obat salep kutu air.
2.      Beberapa jenis krim atau obat salep kutu air membutuhkan waktu beberapa hari untuk menghilangkannya, dan butuh waktu beberapa minggu setelahnya agar tuntas sampai ke akarnya. Oleh karena itu, tetap gunakan obat kutu air tesebut bahkan ketika gejala telah menghilang. (Lebih lengkap ikuti petunjuk dokter) obat salep kutu air
3.      Jika mengalami infeksi jamur pada kuku, maka biasanya membutuhkan obat antijamur tablet yang dikombinasikan dengan salep. Tablet juga biasanya diresepkan hanya untuk mengobati kutu air yang parah atau dalam situasi ketika obat topikal (oles) biasa tidak bekerja.

Gunakan Hidrokortison
Dalam situasi tertentu ketika rasa sakit dan peradangan begitu parah, maka dapat menggunakan
pengobatan antiradang yang mengandung bahan yang disebut hidrokortison. Bahan ini sangat berguna dalam mengurangi peradangan dan menghilangkan iritasi.
Obat krim yang mengandung hidrokortison dosis rendah dapat dengan mudah didapatkan, tetapi perlu resep untuk pengobatan hidrokortison yang lebih kuat. Tapi ingat hanya gunakan obat ini beberapa hari saja, setelah peradangan dan iritasi hilang, maka segera beralih ke pengobatan antijamur untuk menghilangkan kutu air.

Rendam Kaki
Rendam kaki yang mengalami kutu air dengan minyak pohon teh (tea tree oil) dan garam dapur, ini dapat membantu membunuh jamur dan mencegah penyebaran.
1.      Isi bak mandi dengan air hangat. Tambahkan 3 sendok makan garam dan 1 sendok makan tea tree oil.
2.      Rendam kaki dalam campuran ini selama 30 menit.
3.      Setelah direndam, gunakan batu apung untuk menghilangkan kulit mati dan kapalan pada kaki.
4.      Hati-hati menghapus kulit bersisik yang ada di sekitar kuku kaki dan di antara jari kaki, lakukaan dengan lembut jangan sampai berdarah.
5.      Keringkan kaki dengan handuk bersih. Bila perlu gunakan pengering rambut untuk menghilangkan kelembaban.

Cara Mencegah Kutu Air
1.      Seseorang dapat mencegah agar kutu air tak kambuh lagi atau jangan sampai tertular dengan cara sebagai berikut:
2.      Cuci kaki secara menyeluruh dengan air dan sabun setiap hari, dan keringkan.
3.      Keringkan kaki setelah mandi, khususnya disela-sela jari kaki.
4.      Memakai kaus kaki tipis, dan pastikan untuk sering menggantinya, agar kaki bersih dan kering.
5.      Selalu gunakan sandal jepit atau alas kaki berongga (berventilasi). Ingat jamur penyebab kutu air suka dengan kelembapan dan pengap.

Minggu, 07 Agustus 2016

KEPUTIHAN


Pengertian Keputihan
Semua wanita pasti pernah mengalami keputihan. Kondisi alami ini berfungsi untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi. Ibu hamil juga biasanya akan mengalami keputihan yang berhubungan dengan kehamilan.
Saat mengalami keputihan, seorang wanita akan mengeluarkan lendir dari vaginanya. Lendir yang diproduksi oleh serviks atau leher rahim dan kelenjar dalam vagina ini akan keluar dengan membawa sel-sel mati serta bakteri.
Jumlah, warna, serta kekentalan lendir karena keputihan tergantung pada siklus menstruasi yang dialami. Lendir yang normal umumnya berwarna bening hingga keputih-putihan, tidak berbau, dan tidak disertai gatal-gatal atau rasa perih pada daerah vagina.
Jika mengalami keputihan dengan gejala berbeda, sebaiknya waspada. Misalnya, ada perubahan pada warna dan kekentalan lendir, jumlah lendir yang berlebihan, bau lendir yang tajam, pendarahan di luar jadwal haid, serta rasa gatal di sekitar vagina dan nyeri pada perut.
Keputihan yang tidak normal juga sangat jarang dialami oleh remaja putri yang belum melewati masa pubertas dan wanita yang telah menopause. Karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda, anak Anda, atau anggota keluarga lain mengalaminya.

Jenis-jenis Keputihan yang Tidak Normal
Keputihan yang tidak normal umumnya terjadi karena infeksi. Kondisi ini juga terkadang dapat menjadi indikasi dari penyakit-penyakit tertentu sehingga sebaiknya diwaspadai.

Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis keputihan yang tidak normal:

Keputihan dengan lendir berwarna cokelat atau mengandung darah
Keputihan ini umumnya disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur. Tetapi tetap perlu diwaspadai karena walau jarang, bisa menjadi indikasi dari kanker serviks atau rahim.

Keputihan disertai rasa nyeri atau pendarahan
Rasa nyeri pada tulang panggul atau saat buang air kecil serta mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seks yang menyertai keputihan, dapat mengindikasikan gonore atau chlamydia  (klamidia). Jika dibiarkan, kedua penyakit menular seksual ini dapat memicu infeksi serius pada organ reproduksi wanita. Karena itu, segera temui dokter untuk menjalani pengobatan dengan antibiotik.

Keputihan dengan lendir berwarna hijau, kuning, atau berbuih
Jenis keputihan ini biasanya disebabkan oleh trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Lendir akibat infeksi ini biasanya berjumlah banyak, berbau amis, dan disertai rasa perih saat buang air kecil. Pembengkakan dan gatal-gatal di sekitar vagina juga dialami penderita trikomoniasis. Infeksi ini juga dapat diobati dengan antibiotik.

Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital
Penyebab jenis keputihan tidak normal ini biasanya adalah herpes genital. Penyakit ini akan menyebabkan munculnya lepuhan atau luka seperti sariawan yang terasa sakit di sekitar organ intim. Metode pengobatannya bisa dengan mengonsumsi tablet antivirus. Penyakit ini berpotensi untuk kambuh di masa yang akan datang.

Keputihan dengan lendir berwarna merah muda
Jenis keputihan ini disebabkan oleh proses peluruhan dinding rahim setelah wanita melahirkan.
Keputihan dengan lendir yang cair atau berwarna putih dengan rasa gatal
Keputihan ini dipicu oleh infeksi jamur atau ragi dan menyebabkan munculnya lendir yang cair atau berwarna putih seperti susu kental, tapi tanpa bau yang menyengat. Gejala lain yang biasanya menyertai adalah rasa gatal yang parah dan rasa perih di sekitar vagina juga rasa sakit saat berhubungan seks. Infeksi ini tidak menular melalui hubungan seks dan umum dialami oleh sebagian besar wanita. Pengobatannya dapat dilakukan dengan obat antijamur yang dijual bebas di apotek.

Keputihan dengan lendir berwarna putih atau abu-abu dan berbau amis
Perubahan keseimbangan pada jumlah bakteri normal di vagina dapat menyebabkan infeksi vaginosis bakteri. Lendir keputihan yang muncul akan berbau amis dan berwarna putih atau abu-abu, tapi tidak disertai rasa gatal atau iritasi. Ini juga termasuk infeksi yang umum terjadi dan tidak menular melalui hubungan seks. Infeksi ini dapat ditangani dengan antibiotik.
Selain alasan medis, penggunaan sabun beraroma tajam yang berlebihan juga dapat menyebabkan rasa perih pada vagina serta keputihan yang tidak normal. Karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan air hangat dan sabun tanpa kandungan bahan kimia yang keras ketika membersihkan area vagina.

Jumat, 05 Agustus 2016

STROKE




Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.

Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Jika Anda merasakan serangan stroke atau melihat orang lain terserang stroke, segera hubungi rumah sakit untuk meminta ambulans.

Gejala stroke
Ingatlah gejala stroke berikut ini agar dapat melakukan tindakan yang tepat.
  • Cara bicara penderita tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak bisa bicara sama sekali walau mereka terlihat sadar
  • Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita terlihat turun
  • Lengan si penderita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, karena itu mereka tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya
Latar belakang terjadinya stroke
Otak dapat berfungsi dengan baik jika pasokan oksigen dan nutrisi yang disediakan darah mengalir dengan baik. Jika pasokan darah terhambat, maka otak akan rusak, bahkan seseorang yang terkena stroke bisa meninggal.

Stroke menurut jenisnya
Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat gumpalan darah dan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
Ada juga yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan. TIA terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat yang biasanya diawali dengan gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara.
Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan peringatan akan datangnya serangan stroke berat.

Penyakit stroke di Indonesia
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, terdapat sekitar 12 penderita stroke per 1000 penduduk Indonesia. Stroke juga merupakan penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia.
Orang-orang yang usianya lebih dari 65 tahun paling berisiko terkena stroke. Namun dua puluh lima persen stroke terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun, termasuk anak-anak.
Orang-orang yang merokok, kurang olah raga, dan memiliki pola makan yang buruk juga rentan terhadap stoke. Selain itu orang-orang yang sirkulasi darahnya terganggu akibat tekanan darah tinggikolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur atau fibrilasi atrium, dan diabetes, juga lebih rentan terhadap stroke.

Diagnosis stroke
Stroke umumnya didiagnosis melalui tanda-tanda fisik, serta melalui foto atau pencitraan otak. Pencitraan otak gunanya untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah, adanya risiko serangan stroke iskemik, bagian otak mana yang terserang, dan seberapa parah stroke tersebut.

Metode pengobatan stroke
Pengobatan stroke tergantung dari jenisnya, stroke iskemik atau hemoragik. Pengobatan juga disesuaikan pada area otak mana stroke terjadi. Pada umumnya stroke diobati dengan obat-obatan, termasuk obat pencegahan untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat kolesterol, dan menghilangkan pembekuan darah. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stroke hemoragik atau menghilangkan lemak di arteri.

Dampak stroke terhadap kehidupan penderitanya
Stroke dapat berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan Anda dalam berbagai aspek. Proses rehabilitasinya spesifik dan tergantung pada gejala yang Anda alami dan seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu. Diantaranya adalah, psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat dan dokter spesialis, serta fisioterapi.
Kerusakan akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama. Sebelum pulih seperti sedia kala, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam periode panjang. Namun sebagian besar dari mereka tidak akan pernah pulih sepenuhnya.

Pencegahan stroke
Stroke dapat dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Risiko mengalami stroke akan berkurang jika Anda makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan minum alkohol sesuai takaran. Berusaha menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan juga bisa mengurangi risiko terkena stroke. Pada sebagian orang, obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah serta obat untuk menjaga kadar normal gula darah juga penting untuk mencegah terjadinya stroke.

Komplikasi stroke
Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai komplikasi, dan beberapa diantaranya dapat membahayakan nyawa si penderita. Contoh dari komplikasi tersebut diantaranya adalah hidrosefalus atau tingginya produksi cairan serebrospinal, disfagia atau kesulitan menelan, dan trombosis vena dalam atau penggumpalan darah pada kaki.