Pengertian Stroke
Stroke
adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel
pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang
membutuhkan penanganan cepat.
Ketika
pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel
otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan
yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Jika Anda
merasakan serangan stroke atau melihat orang lain terserang stroke, segera
hubungi rumah sakit untuk meminta ambulans.
Gejala
stroke
Ingatlah gejala stroke
berikut ini agar dapat melakukan tindakan yang tepat.
- Cara bicara penderita tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak bisa bicara sama sekali walau mereka terlihat sadar
- Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita terlihat turun
- Lengan si penderita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, karena itu mereka tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya
Latar
belakang terjadinya stroke
Otak
dapat berfungsi dengan baik jika pasokan oksigen dan nutrisi yang disediakan
darah mengalir dengan baik. Jika pasokan darah terhambat, maka otak akan rusak,
bahkan seseorang yang terkena stroke bisa meninggal.
Stroke
menurut jenisnya
Jenis
stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan
stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat
gumpalan darah dan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok
darah ke otak pecah.
Ada
juga yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke
ringan. TIA terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan
sesaat yang biasanya diawali dengan gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh
secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara.
Meski
hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya
merupakan peringatan akan datangnya serangan stroke berat.
Penyakit
stroke di Indonesia
Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, terdapat sekitar 12 penderita stroke per
1000 penduduk Indonesia. Stroke juga merupakan penyakit pembunuh nomor satu di
Indonesia.
Orang-orang
yang usianya lebih dari 65 tahun paling berisiko terkena stroke. Namun dua
puluh lima persen stroke terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 65
tahun, termasuk anak-anak.
Orang-orang
yang merokok, kurang olah raga, dan memiliki pola makan yang buruk juga rentan
terhadap stoke. Selain itu orang-orang yang sirkulasi darahnya terganggu akibat
tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur atau fibrilasi
atrium, dan diabetes, juga lebih rentan terhadap stroke.
Diagnosis
stroke
Stroke
umumnya didiagnosis melalui tanda-tanda fisik, serta melalui foto
atau pencitraan otak. Pencitraan otak gunanya untuk menentukan apakah stroke
disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah, adanya
risiko serangan stroke iskemik, bagian otak mana yang terserang, dan seberapa
parah stroke tersebut.
Metode
pengobatan stroke
Pengobatan
stroke tergantung dari jenisnya, stroke iskemik atau hemoragik. Pengobatan juga
disesuaikan pada area otak mana stroke terjadi. Pada umumnya stroke diobati
dengan obat-obatan, termasuk obat pencegahan untuk menurunkan tekanan darah,
menurunkan tingkat kolesterol, dan menghilangkan pembekuan darah. Dalam
beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan
oleh stroke hemoragik atau menghilangkan lemak di arteri.
Dampak
stroke terhadap kehidupan penderitanya
Stroke
dapat berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan Anda dalam berbagai aspek.
Proses rehabilitasinya spesifik dan tergantung pada gejala yang Anda alami dan
seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu.
Diantaranya adalah, psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat
dan dokter spesialis, serta fisioterapi.
Kerusakan
akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama. Sebelum pulih seperti
sedia kala, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam periode panjang. Namun
sebagian besar dari mereka tidak akan pernah pulih sepenuhnya.
Pencegahan
stroke
Stroke
dapat dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Risiko
mengalami stroke akan berkurang jika Anda makan makanan sehat, berolahraga
secara teratur, tidak merokok, dan minum alkohol sesuai takaran. Berusaha
menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan juga
bisa mengurangi risiko terkena stroke. Pada sebagian orang, obat-obatan untuk
mencegah pembekuan darah serta obat untuk menjaga kadar normal gula darah juga
penting untuk mencegah terjadinya stroke.
Komplikasi
stroke
Stroke
dapat menyebabkan munculnya berbagai komplikasi,
dan beberapa diantaranya dapat membahayakan nyawa si penderita. Contoh dari
komplikasi tersebut diantaranya adalah hidrosefalus atau
tingginya produksi cairan serebrospinal, disfagia atau kesulitan menelan, dan trombosis vena dalam atau penggumpalan darah pada kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar