Rabu, 11 Mei 2016

Timun Mas



"Timun Mas"
 
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang raksasa yang biasa dipanggil “Buto Ijo”. Buto Ijo ini merupakan penghuni goa di kaki Gunung Salak. Buto ijo sangat terkenal dari dulu, karena di bisa mengabulkan permintaan para penduduk.
Pada suatu hari datanglah seorang ibu bernama Juminten yang ingin bertemu dengan Buto Ijo. Karena bu Juminten belum dikarunia anak setelah 10 pernikahannya dengan Kang Asep. Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya bu Juminten memberanikan diri untuk bertemu dengan buto ijo. Akhirnya Bu Juminten bertemu dengan buto ijo. Dengan penuh rasa takut bu juminten menyatakan alasan nya menemui buto ijo. Buto ijo menyetujui permintaan bu juminten tersebut. Tapi dengan satu syarat, jika anak nya sudah berusia 17 tahun. Bu juminten harus menyerahkan anaknya kepada buto ijo. Tanpa berpikir panjang bu juminten mengiyakan syarat yang diajukan buto ijo tersebut.
Buto ijo menyerahkan sebuah timun mas yang berukuran agak besar. Dengan pesan agar membelah timun itu sesampainya di rumah. Bu juminten langsung pulang dan berterimakasih kepada buto ijo. Sesampainya di rumah bu juminten langsung membelah timun tersebut dengan hati-hati bersama dengan suaminya. Setelah timun itu terbuka, ternyata isi dari timun tersebut adalah seorang anak bayi perempuan yang cantik. Kang Asep dan Bu juminten sangat senang melihat bayi tersebut. Dan mereka menamai bayi perempuan yang cantik tersebut dengan nama “Timun Mas”. Semenjak saat itu mereka menjadi keluarga kecil yang bahagia.
17 tahun kemudian, tibalah saatnya sang buto ijo datang untuk menagih janjinya bu Juminten. Sebelum buto ijo datang, bu Juminten berpesan kepada timun mas agar pergi dari rumah sesegera mungkin. Timun Mas bertanya tanya kenapa disuruh pergi, dan akhirnya bu Juminten menceritakan semuanya dengan singkat. Timun Mas sedih mendengar cerita tersebut. Dan akhirnya dia pergi dengan beberapa bekal dari ibunya untuk melawan Buto Ijo nanti. Tidak lama setelah itu datanglah buto ijo dan Timun Mas berlari sekencang sambil bersembunyi dari Buto Ijo.
Buto ijo bertanya kepada bu Juminten dimana anaknya yang akan dimakan Buto Ijo. Ibu Juminten hanya bisa menangis dan Pingsan ketika Buto Ijo ingin memakannya. Buto ijo pun pergi mencari Timun Mas yang sudah pergi itu. Tidak lama kemudian Buto Ijo menemukan Timun Mas dan Timun Mas pun ketakutan. Namun dia teringat dengan bekal yang diberikan ibunya dan langsung melemparkan bekal pertama yang berisi biji cabe dan Buto Ijo pun kepanasan. Lalu Timun Mas lari lagi sambil bersembunyi. Setelah itu Buto Ijo berusaha mencari air, setelah mencuci matanya yang pedih itu, dia pergi lagi mencari timun mas. Timun mas pun melemparkan bekal yang kedua yang berisi bibit pohon berduri yang langsung tumbuh seketika itu juga. Setelah bebas dari pohon berduri tersebut buto ijo berusaha mencari timun mas yang telah lolos untuk kesekian kalinya. Akhinya, Buto Ijo menemukan Timun Mas lagi. Namun Timun Mas tidak kehilangan akal. Dia pun pura pura tenggelam dan jebakannya berhasil. Buto Ijo pun terjun ke laut. Lalu timun mas naik ke daratan dan melemparkan bekalnya yang terakhir. Yang berisi tumbuhan laut yang bisa melilit benda disekitarnya. Secepat kilat tumbuhan itu melilit tubuh buto ijo yang sedang berenang, dan buto ijopun kehabisan oksigen dan akhirnya mati.
Dengan perasaan puas dan lega Timun Mas pun pulang sambil berteriak “ibu, Timun pulang!!”. Bu Juminten pun kaget dan langsung keluar rumah dan ingin bertemu dengan anak semata wayangnya itu dan memeluk erat-erat tubuh Timun Mas. Timun mas pun memeluk ibunya sambil menangis dan langsung masuk ke dalam rumah. Timun mas teringat akan ayahnya yang telah meninggalkan mereka saat umur Timun Mas 3 tahun di dalam dekapan ibunya. Setelah Buto Ijo mati, Timun Mas dan ibunya hidup bahagia selamanya..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar